Aku berdiri di tengah
kehampaan dunia
Menatap ke ufuk barat
Dengan senja yang penuh
jingga
Ingatan ku berbalik
pada suatu peristiwa
Dimana si kecil lugu
tak punya orang tua
Berjalan di tengah gang
yang sepi
Keluar menuju lorong
sempit tanpa cahaya
Hidupnya tak seimbang
Tujuannya tak terbaca
Mimpinya
tak istimewa
Hanya
mengharapkan kasih orang tua
Yang
telah lama meninggalkannya
Bersama
dunia yang kelam
Dan
hawa malam yang sewaktu waktu
Bisa
menusuk jantungnya
Mimpinya tak istimewa
Hanya mengharapkan
kebersamaan
Ditengah tengah Negara
yang porak poranda
Tak memperdulikan
nasibnya
Mimpinya tak istimewa
Hanya mengharapkan
selimut kasih hangat
Yang menyelamatkannya
dari dingin sang malam
Aku
tahu semua mimpinya tak istimewa
Dan
baginya
Semua
mimpi itu tak ada
Sungguh
kau si kecil yang malang
Hanyut
bersama kilauan sang bintang
Benteng
Rotterdam, 23 oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar