Guru merupakan salah satu elemen penting untuk mewujudkan
pendidikan yang berkualitas. Guru adalah faktor penentu tercapainya
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu dibutuhkan guru
yang tidak saja menyalurkan pengetahuannya dengan hanya satu metode mononton
saja tetapi harus mampu melakukan pengajaran yang membuat siswa terlibat secara
aktif. Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing yang berusaha
menciptakan proses kondisi belajar yang menyenangkan bagi siswa nya.
Menurutu Daryanto dan Raharjo (2012: 1) mengajar adalah
membimbing kegiatan belajar siswa hingga ia mau belajar. Dengan demikian
aktifitas siswa sangat dibutuhkan dalam
belajar mengajar.
Mengajar bukanlah tugas yang mudah bagi seorang guru. Guru
harus mampu menghadapi sekumpulan siswa yang memiliki latar belakang dan
karakter yang berbeda. Oleh karena itu guru membutuhkan suatu proses pengajaran
yang mampu menyatakun sekumpulan karakter yang berbeda itu. Diharapkan setelah
proses belajar siswa mengalami perubahan didalam dirinya baik itu dari segi
kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Berikut ini adalah teori teori mengajar yang dikaitkan dengan
defenisi mengajar menurut Slameto (2010) antara lain :
1. Defenisi lama : mengajar ialah penyerahan kebudayaan
berupa pengalaman pengalaman dan kecakapan kepada anak didik. Atau usaha
mewariskan kebudayaan masyarakat pada generasi berikut sebagai generasi
penerus. Dalam hal ini bisa dilihat dalam proses belajar mengajar yang monoton.
Siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tanpa mengelolanya
sedemikian rupa. Hal ini terjadi ketika guru hanya menggunakan metode ceramah
dalam pengajarannya.
2. Defenisi dari DeQueliy dan Gazali : mengajar adalah menanamkan
pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Dalam hal ini
pengertian waktu yang singkat sangat penting. Guru menghadapi siswa yang
berbeda karakter setiap individunya. Jadi dibutuhkan pelayanan yang berbeda
pula.
3. Definisi yang modern dinegara Negara
yang sudah maju :
mengajar adalah bimbigan kepada siswa dalam proses belajar. Dalam hal ini yang
harusnya aktif adalah siswa sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan
pembimbing bagi siswa
4. Kilpatrik : menunjukkan definisi mengajar yang
tegas dengan pemikiran pada gambaran perjuangan hidup manusia. Definisi
Kilpatrik tesebut ialah dengan menggunakan metode problem solving anak, siswa
dapat mengatasi kesulitan kesulitan di dalam hidupnya. Setiap siswa akan
mengalami persoalan atau masalah dalam hidupnya. Oleh karena itu problem solving
akan sangat dibutuhkan oleh seorang guru untuk diajarkan kepada siswa agar
nanti nya siswa mampu mengatasi masalah yang akan dihadapinya diluar sekolah
5. Alvin W Howard : menurut Alvin mengajar adalah suatu
aktifitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,
mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals, appreciations, dan
knowledge.
6.
A. Morisson D.Mc.
Intyre : memberikan definisi mengajar adalah aktifitas personal yang unik.
Dalam mengajar dapat membuat kesimpulan kesimpulan umum yang tidak beguna,
keberhasilan dan kejatuhannya samar samar, dan sukar diketahui juga
berlangsungnya teknik belajar yang tidak dapat untuk dijelaskan.
7. John R. Pancella,
pendapatnya tentang mengajar adalah : mengajar dapa dilukiskan sebagai
membuat keputusan dalam interaksi, dan hasil dari kepuusan guru adalah jawaban
siswa atau sekelompok siswa, kepada siapa guru berinteraksi.
8. Bagi Mursell, mengaja digambarkan sebagai
mengorganisasikan belajar, sehingga dengan mengorganisasikan itu belajar
menjadi berarti atau bermakna bagi siswa.
9. Waini Rasyidin , mengajar yang dipentingkan ialah
adanya parttisipasi guru dan siswa satu sama lain. Guru merupakan kordinator
yang melakukan aktifitas dalaam interaksi sedemikian rupa sehingga sisiwa
belajar seperti yang kita harapkan.
Demikian
lah teori mengajar yang berdasarkan dari definisinya. Para guru atau calon guru
dapat mengambil dan membanding bandingkan diantara beberapa pengertian mengajar diatas dan mengambilan definisi
mengajar itu yang sesuai dan diterapkan dalam proses belajar mengajar dikelas.
Sumber
Referensi :
Daryanto
& Rahardjo.2012.Model Pembelajaran
Inovatif.Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Slameto.2010.Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi.Jakarta:
PT Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar